Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 11:22:38【Resep Pembaca】364 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(55849)
Artikel Terkait
- Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste
- Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG
- Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan
- BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja
- Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan
- Badan Gizi Nasional tekankan kebersihan MBG cegah keracunan pada anak
- FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI
Resep Populer
Rekomendasi

Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma

Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam

Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi

84 ribu siswa di Tangsel terima manfaat program MBG

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan

Waralaba kopi Indonesia bukukan potensi transaksi Rp9,6 miliar di TEI

Presiden instruksikan SPPG siapkan dua jenis lauk setiap hari